Komedian Narji Cagur belakangan menjadi sorotan publik karena aktivitasnya yang getol membeli tanah. Di balik aksinya tersebut, tersimpan perencanaan matang yang ditujukan untuk masa depan ketiga putranya. Bagi Narji, tanah bukan sekadar aset, melainkan warisan berharga yang nilainya terus meningkat seiring waktu. Ia menekankan pentingnya persiapan sejak dini karena masa depan seseorang tidak dapat ditebak.
Istrinya, Widiyanti, memiliki peran sentral dalam strategi investasi ini. Ia sepakat dengan sang suami bahwa investasi dalam bentuk tanah atau emas adalah pilihan yang bijak karena nilainya cenderung stabil dan terus naik dari tahun ke tahun. Widiyanti bahkan dikenal gemar mengelola uang bulanan yang diberikan Narji dengan menyisihkan sebagian untuk membeli aset secara diam-diam. Ia kerap membeli tanah, terutama sawah, di kampung halaman tanpa sepengetahuan Narji. Narji baru mengetahuinya setelah mereka kembali ke kampung halaman.
Ketertarikan Narji pada pertanian dan kepemilikan lahan juga berakar dari pengalaman keluarganya. Ia mengungkapkan bahwa kakek dan ayahnya dahulu juga memiliki banyak lahan, termasuk sawah, empang, dan rawa di Tangerang Selatan sebelum wilayah tersebut berkembang seperti sekarang. Narji merasa memiliki kewajiban untuk melanjutkan apa yang telah dilakukan generasi sebelumnya dan ingin mewujudkan impian seperti kakeknya yang mewariskan banyak tanah kepada cucunya.
Saat ini, Narji tidak hanya mengumpulkan tanah, tetapi juga aktif menekuni dunia pertanian. Ia mengaku sedang hobi bertani dan banyak belajar tentang cara mengolah tanah, termasuk mengembalikan kondisi tanah dari paparan unsur kimia ke kondisi alami. Mertua Narji yang merupakan seorang petani tulen menjadi gurunya dalam mempelajari berbagai proses tanam. Dari aktivitas ini, ia bahkan didaulat menjadi duta merek produk pupuk, membuka sumber penghasilan baru yang menyehatkan keuangannya.
Luas lahan yang dimiliki Narji telah menjadi perbincangan. Berbagai sumber menyebutkan ia memiliki lahan yang sangat luas, sekitar 1.000 hektare, yang tersebar di beberapa lokasi seperti Pekalongan, Pamulang, dan Parung. Namun, Narji sendiri mengklarifikasi bahwa jumlah tanah yang dimilikinya belum mencapai 1.000 hektare, meskipun ia mengamini dan mendoakan agar bisa terwujud. Sebagian dari lahan tersebut ia manfaatkan untuk kegiatan pertanian.
Meskipun getol berinvestasi tanah, Widiyanti mengaku saat ini mereka sedikit mengerem keinginan untuk membeli lahan baru. Prioritas utama keluarga adalah mempersiapkan biaya pendidikan anak-anak yang akan segera memasuki jenjang perkuliahan. Widiyanti selalu memberikan dukungan penuh terhadap passion Narji, baik di bidang politik, pertanian, maupun hiburan, selama sang suami merasa nyaman dan bahagia dengan apa yang dikerjakannya serta dapat bermanfaat bagi orang lain.
