Buku berjudul "The Matchmaker: Mengubah Wajah Industri, Mendobrak Jebakan Kelas Menengah" karya Dr. Erwin Suryadi, M.B.A., telah menarik perhatian publik karena mengupas berbagai hal krusial untuk masa depan Indonesia. Penulis yang juga menjabat sebagai Vice President Lingkungan Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas ini, membahas pentingnya kolaborasi lintas sektor sebagai kunci untuk mendorong kemandirian dan daya saing global Indonesia.
"The Matchmaker" menyoroti fenomena dan tantangan yang menghambat Indonesia keluar dari jebakan pendapatan menengah atau middle income trap. Erwin Suryadi menawarkan solusi berbasis kolaborasi melalui pendekatan yang disebut business matchmaking, sebuah skema yang bertujuan untuk menciptakan ekosistem industri dan menghasilkan efek berganda hingga ke industri tingkat terbawah. Buku ini tidak hanya menyajikan analisis ekonomi, tetapi juga peta jalan menuju ekonomi yang lebih inklusif, tangguh, dan berbasis kolaborasi.
Salah satu tema utama yang diangkat adalah peran "matchmaker" atau penghubung dalam mengintegrasikan berbagai pemangku kepentingan di Indonesia, mulai dari pemerintah, swasta, hingga masyarakat sipil. Suryadi menekankan bahwa banyak potensi besar belum tergarap optimal karena kurangnya koordinasi dan komunikasi antar sektor. Dengan sinergi yang baik, program pembangunan dapat berjalan efektif dan memberikan dampak positif yang luas.
Buku yang diterbitkan oleh Penerbit Buku Kompas ini memaparkan pengalaman dari para pelaku dan praktik baik yang diharapkan dapat direplikasi untuk menjadikan Indonesia mandiri dan kompetitif secara global. Contoh nyata yang dibahas termasuk Forum Kapasitas Nasional (Forkapnas) yang digagas oleh SKK Migas, Kementerian ESDM, dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di sektor minyak dan gas bumi. Melalui forum ini, perusahaan lokal seperti PT Teknologi Rekayasa Katup (TRK) dan Brodo telah berhasil meningkatkan kualitas dan bersaing di pasar luar negeri, bahkan menjadi penyedia produk bagi perusahaan migas kelas dunia.
Visi Indonesia Emas 2045, yang menargetkan Indonesia menjadi negara maju dengan pendapatan per kapita setara 30.300 dolar AS, tingkat kemiskinan 0,5-0,8%, ketimpangan berkurang menjadi 0,29-0,32, serta daya saing SDM meningkat (Indeks SDM 0,73) dan emisi gas rumah kaca menuju nol, menjadi latar belakang dan tujuan utama pembahasan dalam buku ini. "The Matchmaker" diharapkan dapat menjadi prototipe dan penguat teori untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, bukan sekadar sebuah utopia.
