Notification

×

Iklan

Iklan

Tagar Terpopuler

Henry Manampiring: Jejak Sukses Filsuf Menjelma Penulis Berpengaruh

2025-11-18 | 07:40 WIB | 0 Dibaca Last Updated 2025-11-18T00:40:35Z
Ruang Iklan

Henry Manampiring: Jejak Sukses Filsuf Menjelma Penulis Berpengaruh

Henry Manampiring, seorang nama yang kini tak asing lagi di telinga para pembaca buku pengembangan diri dan filsafat di Indonesia, telah sukses menapaki jalur kepenulisan dengan membawa gagasan-gagasan filosofis yang relevan dengan kehidupan modern. Dikenal luas sebagai "Om Piring", perjalanan kariernya membuktikan bahwa latar belakang di dunia pemasaran tidak menghalangi dirinya untuk menjadi seorang filsuf yang mampu menarik minat khalayak luas.

Lahir pada 17 Agustus, Henry Manampiring menamatkan pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran pada tahun 1997 dan meraih gelar Master of Business Administration dari Melbourne Business School pada tahun 2005. Selama 25 tahun, ia aktif berkecimpung di industri pemasaran dan periklanan, bekerja di perusahaan multinasional terkemuka seperti Coca-Cola Indonesia, Ogilvy, Leo Burnett, Meta, dan RedDoorz. Pengalaman ini memberinya wawasan mendalam tentang perilaku konsumen dan strategi komunikasi, yang kemudian terbukti sangat berharga dalam gaya kepenulisannya.

Minat Henry dalam menulis sudah dimulai sejak lama. Ia aktif menulis di blog pribadinya sejak tahun 2005, yang kemudian menarik perhatian penerbit dan mengantarkannya pada penerbitan buku pertamanya, "Cinta (Tidak Harus) Mati" pada tahun 2012. Namun, titik balik signifikan dalam karier kepenulisannya terjadi pada tahun 2017 ketika ia didiagnosis mengidap major depressive disorder. Pengalaman pribadi dalam mengatasi kecemasan dan depresi inilah yang menjadi pemicu lahirnya mahakaryanya, "Filosofi Teras", pada tahun 2018.

"Filosofi Teras" berhasil mempopulerkan kembali filsafat Stoikisme kuno di Indonesia dengan gaya bahasa yang ringan, mudah dicerna, dan penuh contoh praktis, menjadikannya relevan bagi generasi milenial dan Gen Z. Buku ini tak hanya meraih status mega bestseller, tetapi juga diganjar penghargaan Book of The Year 2019 oleh Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) dan telah dicetak ulang lebih dari 54 kali. Kesuksesan ini mengukuhkan posisinya sebagai penulis non-fiksi terkemuka, terutama di genre pengembangan diri.

Selain "Filosofi Teras", Henry Manampiring juga telah melahirkan sejumlah karya lain yang mendapatkan sambutan baik, di antaranya "7 Kebiasaan Orang yang Nyebelin Banget" (2014), "The Alpha Girl's Guide" (2015), "Hitam 2045" (2022), "The Compass: Filosofi Arete untuk Bahagia Sejati" (2023) yang mengenalkan filosofi Yunani kuno Arete, serta buku-buku terbarunya "Marketing Hidup" (2024), "50 to 20: Pesan dari Paruh Perjalanan" (2024), dan "SAJAKSEL: Kumpulan Sajak Urban, Korporat, dan Start Up". Gaya penulisan Henry yang humoris, namun sarat makna, menjadikannya unik dalam menyampaikan pesan-pesan filosofis yang mendalam.

Selain aktif menulis, Henry Manampiring juga merupakan pegiat media sosial yang kerap berinteraksi dengan pengikutnya di X (sebelumnya Twitter) dengan akun @newsplatter. Ia juga pernah mendapat penghargaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai influencer pada tahun 2019. Bahkan, pada tahun 2024, ia merambah dunia akting dengan berperan sebagai seorang ilmuwan dalam film "Siksa Kubur" besutan sutradara Joko Anwar. Perjalanan Henry Manampiring menunjukkan perpaduan menarik antara kecerdasan filosofis dan keahlian komunikasi, yang berhasil ia ramu menjadi karya-karya inspiratif dan memberikan dampak positif bagi banyak pembaca.