Notification

×

Iklan

Iklan

Tagar Terpopuler

Brian Khrisna: Jejak 25 Tahun Hidup di Jalanan yang Mengantarnya Jadi Penulis

2025-11-18 | 14:52 WIB | 0 Dibaca Last Updated 2025-11-18T07:52:52Z
Ruang Iklan

Brian Khrisna: Jejak 25 Tahun Hidup di Jalanan yang Mengantarnya Jadi Penulis

Brian Khrisna, penulis asal Bandung yang kini berusia 32 tahun, dikenal luas atas karya-karya sastranya yang kerap menyentuh isu sosial dan romansa. Namun, di balik popularitasnya saat ini, tersimpan kisah perjalanan hidup yang sarat makna, termasuk pengalamannya bertualang lebih dari 25 tahun di pinggir jalan.

Lahir sebagai anak pedagang warung tegal (warteg), Brian Khrisna menghabiskan seperempat abad hidupnya di sisi jalanan Kota Bandung, terutama setelah sang ayah mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) saat krisis moneter. Pengalaman ini memberinya perspektif unik tentang kehidupan, mempertemukannya dengan berbagai lapisan masyarakat yang termajinalkan—mulai dari manusia silver, pekerja seks komersial, hingga pengemis. Observasi dan interaksi inilah yang kemudian menjadi inspirasi mendalam bagi karya-karyanya, terutama novel "Sisi Tergelap Surga" yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama. Buku ini bahkan mengisahkan 18 karakter yang disebutnya sebagai "manusia spasi," individu yang sering kali tak terlihat namun memegang peran penting dalam masyarakat.

Perjalanan Brian di dunia tulis-menulis dimulai sejak tahun 2010. Ia mengawali kariernya dengan menulis cerita bersambung di media sosial, termasuk di Tumblr dengan nama samaran "Mbeeer." Meskipun pada awalnya ia menggunakan nama samaran untuk menghindari komentar negatif karena tulisan romantisnya dianggap tidak sesuai dengan citra humorisnya, Brian akhirnya dikenal dengan nama aslinya setelah penerbit memintanya. Karya pertamanya, "Merayakan Kehilangan," sebuah kumpulan kutipan, puisi, dan sajak tentang patah hati, kehilangan, dan proses bangkit dari kesedihan, dirilis pada tahun 2016. Menariknya, saat buku pertamanya terbit, Brian masih aktif membantu orang tuanya berjualan warteg di pinggir jalan.

Meski sempat menghadapi penolakan dari berbagai penerbit, Brian Khrisna tidak menyerah. Ia percaya bahwa untuk menjadi penulis, seseorang hanya perlu banyak membaca. Dedikasi dan pengamatannya terhadap kehidupan sehari-hari, termasuk perjuangan dan romansa, membuatnya mampu menciptakan karya-karya yang relevan dan menyentuh hati pembaca. Hingga kini, Brian telah menerbitkan lebih dari sepuluh buku, dengan beberapa di antaranya menjadi best seller seperti "Seporsi Mie Ayam Sebelum Mati", "Kudasai", "Parable", "The Book of Almost", "This is Why I Need You", dan "Museum of Broken Heart".

Lulusan teknik informatika ini memilih jalur kepenulisan meskipun bidang studinya berbeda, menunjukkan kecintaannya yang kuat terhadap dunia kata. Melalui setiap karyanya, Brian Khrisna tidak hanya menghibur, tetapi juga mengajak pembaca untuk berani menghadapi luka, berdamai dengan masa lalu, dan menemukan makna baru dalam setiap perjalanan hidup.